ekosistem air tawar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perairan air tawar, salah
satunya waduk dan telaga menempati ruang yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar memiliki
peranan yang sangat penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan
industri yang murah. Perairan air tawar merupakantempat disposal/pembuangan
yang mudah dan murah . Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi
antara makhluk danlingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup
lainnya danantara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi
dalamekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama
makhluk hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar
hidupbagi makhluk hidup.
Dilihat dari aspek
kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidupumumnya merupakan upaya
mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan,
pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan. Keberlangsungan tersebut membuat
setiap individu berjuang untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Sehingga mereka memproduksi segala hal yang mereka butuhkan dalam melangsungkan
hidupnya.
B.
TUJUAN
Adapun tujuan dari ekosistem air
tawar yaitu untuk mengetahui hubungan timbal balik dari biotik dan abiotik.
BAB II
A. Pengertian Ekosistem Air Tawar
Secara umum, maksud
ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Disekitar kita, ada banyak sekali ekosistem yang terjadi, mungkin itu
ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem darat, dan sebagainya
tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Sedangkan yang dimaksud
ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada
didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air
tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan saling
mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Komponen pembentuk ekosistem
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Komponen hidup (biotik)
Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah ikan,
serangga dalam air, dan segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan
tersebut.
2. Komponen tidak hidup
(abiotik)
Sedangkan komponen mati
atau tidak hidup adalah benda-benda didalam telaga atau sungai itu sendiri yang
digunakan sebagai media hidup dari makhluk hidup didalamnya.
Interaksi antara komponen
biotik dengan komponen abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar
maupun ditempat lainnya.
B. Ciri-ciri Ekosistem Air
Tawar
Ekosistem air tawar ini
memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
Ø Pada wilayah tersebut tidak
terdapat variasi suhu yang mencolok.
Ø Kecenderungan penetrasi
terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga iklim.
Ø Tumbuhan yang banyak
dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis ganggang.
Ø Organisme yang hidup di
dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase adaptasi.
Ø Kadar garam sangat rendah
bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar garam pada protoplasma
organisme air.
Ø Kadar garam/salinitasnya
sangat rendah, bahkan lebih rendah dari
kadar garam protoplasma organisme akuatik.
kadar garam protoplasma organisme akuatik.
1. Variasi suhu sangat rendah.
2. Penetrasi cahaya matahari
kurang.
3. Dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca.
C. Faktor Pembatas
ekosistem Air Tawar
Tipe tipe dan faktor-faKtor
pembatas. Habitat air tawar menempati
daerah yan relatif kecil pada permukaan bumi, dibandingkan dengan habitat
lautan dan daratan, tetepi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti
dibandingkan dengan luas daerahnya. Karena alasan alasa sebagai berikut :
·
Habitat air tawar merupakan
sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestik maupun
industri (air mungkin dapat diperoleh dalam jumlah lebih banyak dari laut,
tetapi dengan biaya dengan biaya yang lebih tinggi yaitu lebih banyak energi
yang diperlukan dan adanya popusi garam).
·
Komponen air tawar adalah
“leher botol” (daerah kritis) pada daur hidrologi .
·
Ekosistem air tawar
menawarkan sistem pembuangan yang memadai dan paling murah. Karena manusia
menyalah gunakan sumber daya ini maka jelas bahwa usaha untuk mengurangi tekanan
tersebut harus dilakukan secepatnya, bila tidak, air akan menjadi faktor
pembatas bagi manusia.
Faktor-faktor
pembatas yang cukup penting pada air tawar, dan yang akan dibicarakan mendalam
pada tiap pembahasan dari sistem akuatik adalah :
ü Suhu.
Air
mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara
bersama-sama mengurani perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehina perbedaan
suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dari pada
udara. Sifat yang terpenting adalah :
· Panas
jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar panas dinutuhkan untuk merubah 5suhu
air. 1 gram kalori (gkal) panas dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 ml (=1 gram)
air 10 C
lebih tinggi (antara 15-160) hanya amonia dan beberapa senyawa lain mempunyai nilai lebih
dari satu.
· Panas
fusi yang tinggi. 80 kalori dibutuh kan untuk mengubah 1 gram es menjadi air
tanpa mengubah suhunya (dan sebaliknya).
· Panas
evaporasi yang tingi. 536 kalori diserap sewaktu evaporasi yang dapat dikatakan
berlangsun terus menerus dari permukaan vegetasi , air dan es, sebagian besar
sinar matahari digunakan untuk evaporasi air dari ekosistem didunia, dan alur
energi ini mengubah iklim dan memungkinkan perkembangan kehidupan dalam semua
keanekaragaman yang menakjubkan.
· Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 40 C ; diatas dan dibawah titik tersebut air akan
berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini menyebabkan aira danau
tidak membeku seluruhnya pada musim dingin.
Walaupun
variasi suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini merupakan faktor
pembatas utama, karena organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi yang
sempit ( stenotermal ). Maka, walaupun terjadi populasi panas yang sedang oleh
manusia, akibatnya dapat amat luas. Perubahan suhu menyebabkan pola sirkulasi
yang khas dan stratifikasi, yang amat mempengaruhi kehidupan akuatik. Daerah
perairan yang cukup luas dapat mempengaruhi iklim daerah daratan di sekitarnya.
Suhu
air paling baik dan efisien diukur menggunakan sensor elektronis seperti
termistor. Pembacaan dan pencatatan langsung dari termistor memudahkan para
pemula untuk mengambil profil suhu dari habitat akuatik.
ü Kejernihan
Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang
terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesa, dimana habitat akuatik dibatasi
oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel
yangdapat mengendap, seringkali penting sebagai faktor pembatas. Sebaliknya,
bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi
produktivitas. Kejernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang
disebut cakram secchi (dinamakan menurut penemuannya, A.Secchi, seorang Itali
yang memperkenalkannya pada tahun 1865) berupa cakram putih dengan garis tengah
kira-kira 20 cm dan dimasukkan kedalam air sampai tidak terlihat dari
permukaan. Kedalaman itu disebut kejernihan cakram secchi, yang dapat mencapai
40 m pada air yang amat keruh dan berkisar antara beberapa cm pada air yang
amat jernih, tidak produktif didanau yang tinggi letaknya seperti Danau Crater
di Taman Nasional Crater Lake, Oregon. Danau-danau di Wiesconsin yang telah
dipelajari dengan intensif menggunakan cakram secchi sampai kedalaman dimana
penetrasi cahaya kira-kira 5% dari radiasi yang mencapai permukaan. Sementara
fotosintesa masih terjadi pada intensitas rendah, tingkatan 5% menandai batas
bawah kebanyakan zona fotosintesa. Walaupun elas bahwa alat-alat sintesa modern
akan memberikan data yang akurat tentang penetrasi cahaya, cakram secchi masih
dianggap alat yang berguna oleh ahli limnologi yangseringkali mengunakan teknik
ini untuk mengatur tingkat fertilisasi untuk menghasilkan pertumbuhan
fitoplankton yang baik tapi tidak terlalu tinggi.
ü Arus
Air cukup “padat”, maka arah arus amat penting sebagai
faktor pembatas, terutama pada aliran air. Disamping itu, arus air sering kali
amat menentukan distribusi gas yang vital, garam dan organisme kecil.
ü Konsentrasi gas
pernapasan
Berbeda
dengan lingkungan laut konsentrasi oksigen dan karbon dioksida sering kali
terbatas pada lingkungan air tawar. Pada ”zaman polusi” ini konsentrasi oksigen
terlarut dan kebutuhan oksigen biologis sering kali diukur dan merupakan faktor
fisik yang paling intensif dipelajari. Sebagai suatu gambaran dari ”kantong
oksigen” yang disebabkan polusi dan konsekuensinya dalam hal biota biasanya
berlaku berlawanan, ahli ekologi tentang populasi makin lama makin
memperhatikan penyuburan dibandingkan dengan pengaruh yang membatasi dari
karbon dioksida dalam air tawar.
ü Konsentrasi garam
biogenik
Nitrat
dan pospat sampai batas tertentu tampaknya terbatas jumlahnya hampir pada semua
ekosistem air awar. Dalam air danau dan aliran air dengan kesadahan rendah,
kalsium dan garam-garam lain uga tampaknya terbatas. Kecuali pada beberapa mata
air mineral, bahkan pada air dengan kesadahan tertinggi hanya mempunyai kadar
garam atau salinitas kurang dari 0,5%, dibandingkan dengan 30-37% dalam air
laut.
Dua ciri lain dari air tawar dapat mempengaruhi umlah
dan distribusi dari jenis yan ada (atau kekayaan kualitas biota). Karena
habitat air tawar seringkali terisolasi satu dari yang lain oleh daratan dan
lautan, organisme dengan penyebaran rendah melewati halangan ini mungkin telah
gagal untuk mapan ditempat-tempatyang tidak sesuai. Ikan terutama menadi subek
dari pembatasan ini ; aliran air, misalnya walaupun hanya beberapa kilometer
jaraknya didaratan tetapi karena terisolasi oleh air, mungkin daerahnya (niche)
ditempati oleh jenis yang berbeda. Sebaliknya, kebanyakan organisme kecil
seperti panggang, udang, protozoa dan bakteri mempunyai kemampuan penyebaran
yang tinggi. Maka seseorang mungkin akan menemukan Daphnia dalam kolam di
Amerika Serikat dan di Inggris. Buku pegangan untuk invertebrata air tawar yang
ditulis untuk pulau-pulau di Inggris, misalnya dapat digunakan di Amerika
Serikat paling tidak sampai tingkat family atau genus, tanaman rendah dan
invertebrata air tawar menunjukkan tingkat kosmopolitan yang tinggi. Oranisme
air tawar mempunyai persoalan tertentu untuk dipecahkan dalam hubungan dengan
pengaturan tekanan osmose ( osmoregulasi ). Karena konsentrasi garam dalam
cairan tubuh atau sel lebih besar daripada lingkungan air tawar ( yaitu disebut
cairan hipertonik ), maka air cenderung masuk ke dalam tubuh secara osmosis
bila selaputnya ( membran ) dapat ditembus air ( permeabel ), atau kadar aram
akan menjadi tinggi bila membran relatif tidak permeabel. Binatang air tawar,
seperti protozoa dengan selaput sel yang tipis dan ikan dengan insangnya harus
mempunyai cara efisien untuk mengeluarkan air ( terlaksana dengan vakuola
kontraktil pada protozoa dan ginjal pada ikan) atau badannya akan membesar dan
meletus. Kesukaran dalam osmoregulasi dapat diterangkan ,paling tidak sebagian,
mengapa sejumlah besar hewan laut dari seluruh Phyllum, kenyataanya belum pernah
berhasil memasuki lingkungan air tawar. Sebaliknya ikan bertulang ( juga burung
laut dan mamalia ) yang cairan tubuhnya berkadar garam lebih rendah dari air
laut ( yaitu hipotonik ) berhasil masuk kembali ke laut dengan merubah
osmoregulasi metabolis secara perlahan-lahan yang meliputi pembuangan garam dan
penanganan air.
D. Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu
proses evolusi yang menyebabkan organisme mampu hidup lebih baik di bawah
kondisi lingkungan tertentu dan sifat genetik yang membuat organisme menjadi
lebih mampu untuk bertahan hidup (McNaughton-Wolf, 1990: 84). Apabila bicara
tentang adaptasi suatu organisme maka tidak lepas dari evolusi, yaitu perubahan
pada frekuensi gen dalam suatu populasi yang berkaitan dengan waktu. Beberapa
bentuk adaptasi yang dilakukan oleh suatu organisme, antara lain:
§ Mutasi : peristiwa
perubahan genetis yang dipengaruhi oleh seleksi alam.
§ Aliran gen : adaptasi ini
dapat terjadi jika organisme mengalami migrasi masuk atau keluar dari populasi
setempat. Dari migrasi itu, kemungkinan telah terjadi perubahan frekuensi gen
baik pada donor maupun resipien populasi dengan catatan jika mereka membawa gen
yang mempunyai perbedaan frekuensi dari salah satu populasinya.
§ Seleksi alam : suatu proses
interaksi antara fenotip (sifat-sifat organisme yang dapat diamati dari luar)
dengan lingkungannya yang menentukan kemampuan mempertahankan kehidupan dan
hasil reproduktif dari genotip individu.
E. Jenis Ekosistem Air
Tawar
Secara umum ekosistem air
tawar dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem lentik atau air tenang dan
ekosistem air yang mengalir atau lotik.
1.
Ekosistem Lentik atau
Ekosistem Air Tenang
Perairan menggenang
(lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau
arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak begitu
besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan
ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara
vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya. Perairan
menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya
penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan
profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan
menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan
hipolimnion. Kelompok organisme di perairan menggenang berdasarkan niche utama
dalam kedudukan rantai makanan meliputi produser (autotrof), makro konsumer
(heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer). Kelompok organisme yang ada di
perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya meliputi: benthos, plankton,
perifiton, nekton dan neuston.
Contoh ekosistem air tenang
yaitu danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut dan lain sebagainya:
a.
Danau
Danau merupakan suatu badan
air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga
ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi
cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi
fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari
disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan
daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai
dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi
menjadi empat daerah sebagai berikut.
§ Daerah litoral,
Merupakan daerah dangkal.
Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan
tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dengan daun ada yang
mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenisjenis
ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga,
Crustacea, ikan, amfibi, reptil air dan semiair seperti kura-kura dan ular,
itik dan angsa, dan beberapa mamalia
§ Daerah limnetik,
Merupakan daerah air bebas
yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni
oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan
musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan
kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan
kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular,
kura-kura, dan burung pemakan ikan.
§ Daerah profundal,
Merupakan daerah yang
dalam, yaitu daerah afotik. Organisme yang ada hidup dengan mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Organisme yang menghuni adalah cacing
dan mikroba.
§ Daerah bentik,
Merupakan daerah dasar
danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati. Berdasarkan
produksi materi organiknya, terdapat dua macam danau yaitu danau oligotropik
dan danau eutropik. Danau oligotropik merupakan danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun. Danau
eutropik merupakan danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau
oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh
aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan
sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
Akibatnya terjadi ledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi
produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di
danau tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
menyebabkan air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan
danau.
b.
Kolam
Kolam umumnya di definisikan
sebagai kumpulan air yang dangkal dan sifat umumnya relatif merupakan air
tenang dan kaya akan vegetasi. Kolam dapat dibagi atas :
ü Kolam berasal dari danau
yang luas.
ü Kolam yang tidak
berhubungan dengan danau, ukurannya kecil.
ü Kolam buatan manusia
Berdasarkan musim, kolam
dapat di bedakan atas :
ü Kolam sementara (Kolam
sementara hanya ada pada waktu ada tertentu.)
ü Kolam permanen (Kolam
permanen berisi air sepanjang tahun.)
Kolam merupakan tempat
tinggal yang baik bagi hewan-hewan invertebrate misalnya:
Flagellata terdiri dari
Euglena, Pandoria, Rudorina dan volvox.
Diantara Coelenterata,
hydra sering terlihat menempel pada tanaman dibawah air
Filum Platyhelminthes
seperti turbellaria tedapat di bawah batu dan di antara vegetasi.
Annalida diwakili oleh cacing
tanah air tawar seperti Limicoloa,
Arthropoda merupakan bentuk
yang dominan terdapat dalam perairan kolam.
c.
Rawa air tawar
Rawa merupakan bentuk
peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa biasanya dikelilingi vegetasi,
umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri dari
tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman
merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa,
rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada
lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak
menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner
dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa bulan.
2.
Ekosistem Lotik atau Ekosistem
Air Mengalir
Perairan mengalir (lotik)
adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau arus air
memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air cukup begitu besar
contohnya yaitu sungai. Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu
arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.
Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai
berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan
komunitas plankton, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi
fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat
mendukung rantai makanan.
Organisme sungai dapat
bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya
bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu. Beberapa jenis
serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari
pusaran air.
G. Klasifikasi
Ekologis
Klasifikasi Ekologis
Organisme Air Tawar : Habitat air tawar merupakan
perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air
dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1.
Berdasarkan aliran energi
Organisme dibagi menjadi 3
yaitu :
Autotroph (produsen),
tanaman hijau dan mikroorganisme kemosintetik.
Phagotroph (konsumen
makro), herbivora, predator, parasit.
Saprotroph (konsumen mikro
atau pengurai), diklasifikasikan sesuai dengan bahan organik yang diuraikan .
2.
Berdasarkan kebiasaan hidup
Organisme dibedakan sebagai
berikut yaitu :
a. Plankton
Terdiri alas fitoplankton
dan zooplankton, organisme mengapung yang arah pergerakannya kira-kira
tergantung arus. Walaupun beberapa zooplankton menunjukkan gerakan berenang
yang aktif yang membantu mempertahankan posisi vertical, plankton secara
keseluruhan tidak dapat bergerak melawan arus.
b. Nekton
Organisme yang dapat
berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri, misalnya ikan, amfibi, serangga
air besar.
c. Neuston
Organisme yang mengapung
atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya
serangga air.
d. Perifiton
Merupakan tumbuhan atau
hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos
tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan
remis.
H. Manfaat Ekosistem Air
Tawar
Beberapa fungsi atau
manfaat ekosistem air tawar adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber plasma
nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik
2. Sebagai tempat
berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang penting
3. Sebagai sumber air yang
dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya (rumahtangga, industri dan
pertanian)
4. Sebagai tempat penyimpanan
kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau
dari sumber-sumber air bawah tanah
5. Memelihara iklim mikro, di
mana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah
hujan setempat
6. Sebagai sarana tranportasi
untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya
7. Sebagai penghasil energi
melalui plta
8. Sebagai sarana rekreasi dan
objek pariwisata.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Ekosistem air tawar memiliki
peranan yang sangat penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan
industri yang murah. Sebuah perairan yang tercemar ditandai dengan kandungan CO
yang lebih besar bila dibandingkan dengan kangdungan oksigennya (O2).
Terdapat korelasi antara tingkat pencemaran air dengan organisme yang hidup
dalam sebuah perairan air tawar. Semakin tinggi kadar CO , maka kepadatan
populasi semakin rendah. Semakin tinggi
kadar O2 dan kecerahan
air maka kepadatan populasi semakin
tinggi.
B.
Saran
Makalah ini diharapkan
dapat menjadi acuan dilakukannya pemeliharaan untuk menjaga kualitas lingkungan
perairan air tawar. Meningkatnya aktivitas manusia di bantaran sungai dalam
pemenuhan kebutuhannya mengancam terjadinya degradasi kualitas lingkungan
perairan air tawar sehingga perlu dilakukan pengelolaan terpadu
untuk menjaganya agar tetap terpelihara
dengan baik dan terkontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang.
2007. Geomorfologi Umum. Surakarta:
Surakarta Maret University Press
McNaughton, S.J.
dan Wolf, Larry L. 1990. Ekologi Umum.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Odum, Eugene P.
1993. Dasar-Dasar Ekologi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
EKOSISTEM AIR TAWAR
DISUSUN OLEH : KELOMPOK I
FEBRIANI
FARADILLA ASHARI
NUR AYU ASTUTI
SAFIRA
MIRNAWATI S.
WIRDAYANI HABIRUN
DEBORA DATU
RAJNAH
HASNAWATI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KELAUTAN
(STITEK) BALIK DIWA MAKASSAR
2017
Wirdayani Kombeo
BalasHapus